kotak pencarian

Senin, 07 Maret 2011

Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman Hayati

TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI :

Keanekaragaman gen

Gen adalah bagian kromosom yang mengatur sifat tertentu suatu jenis makhluk hidup (pada inti sel). Keanekaragaman gen adalah variasi susunan gen dalam suatu spesies.

Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis.
misalnya :
- variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung

Yang membuat variasi tadi adalah : Rumus : F = G + L
F = fenotip
G = genoti
L = lingkungan

Jika G berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L berubah maka akan terjadi perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan terjadinya variasi tadi.

Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami (ekotipe) akibat perkawinan seksual dan adaptasi, maupun buatan (kultiva) dengan proses hibridisasi, mutasi, radiasi, rekayasa genetika (budidaya manusia).

Contoh: Gallus gallus var. ganifa (ayam hutan) dan Gallus gallus var. gallus (ayam

kampung).

Keanekaragaman spesies

Perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup di suatu tempat disebut keanekaragaman spesies. Biasanya dijumpai pada suatu tempat yang dihuni kumpulan makhluk hidup dari berbagai spesies (komunitas).

Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.
misalnya :
- variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.

Keanekaragaman ekosistem

Interaksi antara lingkungan abiotik tertentu dengan sekumpulan jenis-jenis makhluk hidup menunjukkan adanya keanekaragaman ekosistem. Masing-masing ekosistem memiliki jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda.

Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir.
misalnya :
ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau.

Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati.

1. Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk mendapatkan bibit unggul yang diharapkan.

2.Dengan mengetahui adanya kenaekaragaman jenis dapat menuntun kita untuk mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan.

3. Dengan mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem kita dapat mengembangkan sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Catatan : Tingkat keanekaragaman hayati dipelajari juga dari buku cetak biologi beserta contoh2 soalnya.

MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

1. Manfaat Konsumtif : nilai produk keanekaragaman hayati yang langsung dikonsumsi tanpa melalui pasar, seperti : kayu bakar, daging buruan, makanan, ternak dll.

2. Manfaat Produktif : nilai produk keanekaragaman hayati yang dieksploitasi secara komersial. Banyak industri yang memerlukan bahan baku dari keanekaragaman hayati hewan dan tumbuhan bahkan dari berbagai mikroba. Contohnya : Mikroba yang digunakan untuk pembuatan minuman sekala besar, untuk penelitian genetika, kayu jati untuk pembuatan bahan bangunan dan furniture, bahan obat-obatan dll.

3. Manfaat Ekologis : nilai langsung dari fungsi keanekaragaman hayati. Semakin tinggi keanekaragaman hayati di suatu tempat makan lingkungannya semakin stabil/seimbang.

KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA

Menurut UU No. 5 tahun 1994 keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.

Spesies endemik adalah spesies lokal, unik, dan hanya ditemukan di daerah atau pulau tertentu. Banyak ditemukan di Pulau Sulawesi, Papua, dan Kepulauan Mentawai.

Spesies endemik di Indonesia antara lain : burung maleo, komodo, babirusa, burung cendrawasih, anoa, bunga bangkai dll.

Hewan yang merupakan khas dari pulau Jawa adalah : Badak bercula satu.

Keanekaragaman hayati paling tinggi dan merupakan sumber plasma nutfah terdapat di Hutan hujan tropis.

PENYEBARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

http://2.bp.blogspot.com/_tfwJU2k3u7Y/TFDtWln54DI/AAAAAAAAABc/EjWV3s1xnoM/s1600/geo110_01.gif

FLORA :

Alfred Russel Wallace mengemukakan konsep tentang garis Wallace, yaitu garis khayal yang membagi dua wilayah berdasarkan perbedaan kelompok tumbuhan dan hewan. Sedangkan Weber (Zoolog dari Jerman), mengamati bahwa hewan-hewan yang berada di Sulawesi tidak sepenuhnya seperti hewan di Australia tetapi mirip pula hewan dari daerah Oriental. Sehingga Weber menyatakan Sulawesi merupakan wilayah peralihan antara Oriental dan Australia (peralihan daerah Barat dan Timur).

Indonesia termasuk dalam Indo Malesiana yang terdiri atas Indonesia, Filipina, Semenanjung Malaya, dan Papua Nugini. Contoh tanamannya : rotan, jati, cendana, kayu hitam, meranti, anggrek, mahoni dan lain-lain. Sedangkan Indo Autralia terdapat hutan kayu putih, sagu, matoa dll.

FAUNA :

  1. Wilayah Indonesia Barat (Oriental) : Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Contoh : gajah, badak, harimau, kera, siamang, orang utan.
  2. Wilayah Indonesia Timur (Australia) : Papua dan sekitarnya. Contoh : kanguru, koala, kakatua, cendrawasih, kasuari, nuri dll.
  3. Wilayah Indonesia Tengah (peralihan) : Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Contoh : kalong, kuda, tapir, anoa, tarsisius, babirusa, dan komodo.

KEGIATAN MANUSIA YANG MEMPENGARUHI KEANEKARAGAMAN HAYATI

  1. Upaya pemanfaatan keanekaragaman hayati sekaligus berusaha untuk pelestarian keanekaragaman hayati : tebang pilih, reboisasi, penagkapan musiman, pemuliaan tanaman.
  2. Tindakan manusia yang menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati : penebangan hutan (deforestasi), penanaman monokultur, pencemaran lingkungan, eksploitasi besar-besaran, perdagangan kayu dan satwa liar.

PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI :

  1. Pelestarian in situ : Pelestarian tumbuhan dan hewan di habitat aslinya
  2. Pelestarian ex situ : Pelestarian tumbuhan dan hewan di luar habitat aslinya dengan cara memindahkannya. Contohnya : kebun raya, kebun koleksi, kebun binatang dan taman safari.

Good Luck n Gbu.