kotak pencarian

Kamis, 04 Juni 2009



”Karakter Seorang Pemimpin Tidak Perlu Terlalu Mempesona, Tetapi Harus Bisa Mewujudkan Semua Harapan Dan Memudahkan Kehidupan Banyak Orang.” – Djajendra

Karakter merupakan kunci dari keberhasilan Kepemimpinan. Sayangnya, di zaman sekarang ini sering sekali seorang pemimpin dilahirkan melalui rahim industri media komunikasi, dan hasilnya adalah pemimpin dengan menonjolkan pesona penampilan citra diri yang mengipnotis semua orang. Kemajuan teknologi media komunikasi memungkinkan terciptanya pemimpin-pemimpin instan hasil rekayasa ilmu marketing. Persoalannya, penciptaan dan pencitraan pemimpin secara instan ini mengabaikan karakter sebagai fondasi dari jiwa si pemimpin instan tersebut. Akhirnya, orang-orang yang semula kagum kepada pesona si pemimpin akan merasa kecewa dengan realitas diri si pemimpin.

Pemimpin sejati seharusnya lahir dari kejujuran karakter diri yang benar-benar konsisten terhadap pikiran, emosi, dan ucapan-ucapannya.

Orang-orang selalu gampang terpesona melihat pemimpin yang karismatik, cantik-tampan, pintar, menarik, energik, penuh gairah, dan yang menyenangkan hati. Tetapi, semua yang mempesona itu akan kehilangan daya magisnya saat si pemimpin memimpin orang-orang tanpa karakter yang sesuai dengan kebutuhan hidup banyak orang.

Karakter merupakan syarat utama, karena untuk memimpin si pemimpin tidak sekedar cukup dengan pencitraan diri yang penuh pesona, pemimpin harus berpijak pada fondasi kejujuran untuk melihat realitas kehidupan dengan kepercayaan dan keyakinan untuk memberikan segala kemudahan dan kebaikan buat orang-orang yang dipimpin.

Karakter yang jujur dan yang tidak terbungkus dalam sebuah rekayasa pencitraan diri, akan menjadi modal buat orang-orang untuk meyakini niat baik si pemimpin dalam memperjuangkan harapan mereka. Karakter yang jujur tidak akan menciptakan keraguan dan tidak akan mengecewakan para pengikut dalam mewujudkan semua mimpi dan harapan hidup. Terlalu sering kita mendengar tentang seorang pemimpin yang kekurangan karakter untuk melakukan pekerjaan sesuai janji-janjinya. Pemimpin tanpa karakter hanya pintar berjanji melalui pesona dirinya yang hebat, dan kemudian merusak kepercayaan dan keyakinan dari orang-orang yang mendukung dan mengikuti dirinya.


sumber :
- kecerdasan motivasi Djajendra
- erikarianto.files.wordpress.com/2008/01/motiv...
- gramediamatraman.files.wordpress.com/2009/02/...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar