kotak pencarian

Senin, 07 Maret 2011

KEANEKARAGAMAN HAYATI (BIODIVERSITY)

KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI

Kata keanekaragaman menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah.

Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.

Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.

Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup.

TUMBUHAN

- Mangga dan jambu memiliki sistem perakaran tunggang, urat daun menyirip, berbiji tertutup dll.
- Kelapa dan bambu memiliki sistem perakaran serabut, urat daun sejajar d
ll.

HEWAN

- Kucing dan anjing dilindungi oleh rambut, reproduksi secara generatif, menyusui dan lain-lain.

- Belalang dan kupu-kupu memiliki kaki 6 buah atau 3 pasang (Hexapoda), tubuh menjadi 3 bagian ( kepala, dada, dan perut ), bersayap dan lain-lain.

. Kesimpulan :

Ada keseragaman dan keberagaman dari berbagai jenis tumbuham dan
hewan.

1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? contoh bunga mawar, mawar memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.

Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).

http://htmlimg1.scribdassets.com/732u326pinab1z4/images/3-40d7e60cf4/000.jpg

Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam

Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu

Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.

Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat Anda amati pada tabel berikut:

No.

Mangga

Bentuk Buah

Rasa

aroma

1.
2.
3.

golek
kuini
gedong

lonjong panjang
bulat telur, besar
bulat, kecil

manis
manis
lebih manis

tidak wangi
wangi
tidak wangi

Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting).

2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis

Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.

Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.

Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.

gb2

Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang-kacangan

Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing.

gb3

Gambar 2. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singan, (c) kucing dan (d) citah.

Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnya.

Cobalah Anda perhatikan perbedaan sifat dari hewan berikut ini :

No.

Ciri-ciri

Kucing

Harimau

Singa

Citah

1.

2.

3.

Ukuran tubuh
Warna bulu

Tempat hidup

Kecil

Hitam, putih, kuning
Hutan, rumah

Besar

Hitam, putih, kuning
Hutan

Besar

Hitam, putih, kuning
Hutan

Sedang

Hitam/ putih
Pohon

Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar, seperti tampak pada tabel pengamatan berikut ini.

No

Ciri-ciri

Kelapa

Aren

Pinang

Lontar

1.

Tinggi Batang

>30m

25m

25

15-30m

2.

Daun

-Panjang tangkai daun 75-150cm
-Helaian daun 5m, ujungruncing dan keras

-Panjang tangkai daun 150cm

Tangkai daun pendek

-Panjang tangkai daun 100cm
-Helaian daun bulat, tepi daun bercangap menjari

3.

Bunga

Tongkol

Tongkol

Tongkol

Bulir

gb4

Gambar 2. Keanekaragaman pada suku Palmae

Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat mengetahui ada perbedaan atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan keanekaragaman pada tingkat jenis.

Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren, pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae.

3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda akan menemukan makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.

Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.

Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.

Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.

Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c)

gurun pasir

Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.

Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.

Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam dan merupakan sumber plasma nutfah yang tinggi. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.

Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.

Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Contoh-contoh gangguan ekosistem , antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan secara liar

dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara perlahan-lahan dapat merubah

ekosistem sekaligus mempengaruhi keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan keanekaragaman tingkat ekosistem. Demikian halnya dengan bencana tsunami.

MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

1. Manfaat Konsumtif : nilai produk keanekaragaman hayati langsung dikonsumsi tanpa melalui pasar, seperti : kayu bakar, daging buruan, makanan, ternak dll.

2. Manfaat Produktif : nilai produk keanekaragaman hayati yang dieksploitasi secara komersil. Banyak industry yang memerlukan bahan baku dari keanekaragaman hayati hewan dan tumbuhan bahkan dari mikroba. Contohnya : mikroba yang digunakan untuk pembuatan minuman sekala besar, untuk penelitian genetika; kayu jati untuk bahan bangunan dan furniture; tanaman untuk bahan obat-obatan dll.

3. Manfaat ekologis : nilai langsung dari fungsi keanekaragaman hayati. Semakin tinggi keanekaragaman hayati di suatu tempat maka lingkungannya semakin stabil/seimbang.

PENYEBARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keunikannya adalah disamping memiliki keanekragaman hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Selain itu di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik (penyebaran terbatas).

Untuk lebih memahami materi tersebut, silakan Anda simak uraian mengenai

keaneragaman hayati yang terdapat di Indonesia berikut ini!

Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi tumbuhan Indo- Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok flora Malesiana. Contohnya : rotan, jati, cendana, kayu hitam, meranti, anggrek, mahoni dll.

Bagian Indo Australia contoh tanamannya : kayu putih, sagu, matoa dll.

Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.

Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di Indonesia. Hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan.

1. Hewan-hewan di bagian Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, memiliki contohnya sebagai berikut: gajah, badak, harimau, kera, siamang, orang utan dll.

2. Hewan-hewan bagian Timur Indonesia (Australia) : daerah Papua dan sekitarnya, contohnya : kangguru, koala, kakatua, cendrawasih, kasuari, nuri dll.

3. Wilayah Indonesia Tengah (Peralihan) : Sulawesi, Nusa tenggara dan Maluku, contohnya : kalong, kuda, tapir, anoa, tarsisius, babirusa, dan komodo.

Di Indonesia banyak terdapat hewan dan tumbuhan endemik. Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia artinya hewan dan tumbuhan itu hanya ada di Indonesia, tidak terdapat di negara lain.

Hewan yang endemik misalnya harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau bali (sudah punah), jalak bali putih (Leucopsar rothschildi) di Bali, badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon, binturong (Artictis binturong), monyet (Presbytis thomasi), tarsius (Tarsius bancanus) di Sulawesi Utara, kukang (Nycticebus coucang), maleo (hanya di Sulawesi), komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo dan sekitarnya. Hewan endemic Pulau Jawa : Badak bercula satu.

Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia misalnya Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. cilliata (Kalimantan Timur), R. horsfilldii (Jawa), R.patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R. contleyi (Sumatra bagian timur).

http://htmlimg3.scribdassets.com/732u326pinab1z4/images/10-999abee199/000.jpg

Gambar 2. Hewan dan tumbuhan endemic langka di Indonesia (a) jalak bali dari Bali. (b)

burung maleo dari Sulawesi (c) komodo dari Pulau Komodo (d) Rafflesia arnoldii dari Sumatera (Lampung dan Jambi).

Upaya Pemanfaatan keanekaragaman hayati yang sekaligus berusaha melestarikan keanekaragaman hayati : tebang pilih, reboisasi, penangkapan musiman, pemuliaan tanaman.

Tindakan manusia yang menyebabkan menurunnya keanekaragaman hayati : penebangan hutan (deforestasi), penanaman monokultur, pencemaran lingkungan, eksploitasi besar-besaran, perdagangan kayu dan satwa liar.

Pelestarian Keanekaragaman hayati :

1. Pelestarian in situ : langsung di habitat aslinya

2. Pe;lestarian ex situ : di luar habitat aslinya dengan cara memindahkannya. Contoh : kebun raya, kebun koleksi, kebun binatang dan taman safari.

Sumber : buku biologi SMA kelas X dan dari berbagai sumber.

Kr/doc/bio/sma/kelasx/keanekaragaman hayati/2011

Tidak ada komentar: