kotak pencarian

Rabu, 12 Mei 2010

Pasar Atap atau Pasar Awan




Seperti biasa, pagi ini saya harus menyiapkan sarapan pagi. Cuci muka, mengganti daster kesayangan yang warnanya sudah mulai pudar dengan celana pendek dan baju kaos. Yoi da Man....ayuk kita buka kulkas...mencari bahan-bahan andalan untuk diolah. oh..la la.... isinya kosong melompong. hmmmm.....bingung mode on!!. Putar badan, balik kanan...lihat jam...ah...masih jam 6 pagi. Masih sempat membeli bahan-bahan yang bisa diolah....yang cepat masak apaan?. (mikir...) Ting..!!! (dapat ide)... nasgor alias nasi goreng. ha ha ha ...biasa ibu-ibu mah ada aja ide praktisnya (sudah punya bumbu jadi untuk nasi goreng). Oke deh, saya tinggal beli wortel, buncis, daun bawang dan telur. Kreeekkkk....(buka pintu), keluarlin motor....dan siap-siap pergi. Saat saya membuka gerbang, si Boy berlari menghampiri saya. Mi....mau ke mana? dengan wajah penasaran dan menggemaskan. saya menjawab mau ke pasar. Boy bertanya lagi, "ke pasar atap atau ke pasar awan?" Nah lo....pagi-pagi kok pertanyaan aneh? adanya pasar induk atau si abang sayur yang suka keliling naik motor. Lama terdiam....si Boy bertanya lagi mengulang pertanyaan yang pertama. Supaya tidak kelihatan bego di depannya saya balik tanya, "emangnya kenapa?". Kalau ke pasar awan, saya mau ikut jawab si Boy. Saya bales tanya lagi "kenapa maunya ke pasar awan?". jawabnya "ga becek, ga sempit, ga berisik, ga rame dan ga bau...". Owh...saya tau maksudnya....pasar atap itu ya pasar....tapi pasar awan itu tempat abang sayur keliling mangkal, tanpa kios, tanpa meja, tanpa atap....hua ha ha ha ha....my lovely son....ada-ada aja istilahnya....Love you so much.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar